;

Kamis, 13 Agustus 2009




Server Hewlett-Packard DL 380 G6

Secara standar, Proliant DL380 G6 menggunakan 8 buah harddisk jenis hotswap berukuran 2,5 inci yang dapat langsung dilepas-pasang tanpa harus mematikan server terlebih dahulu (hotplug). Server ini juga dapat dimodifikasi agar mampu menampung sampai dengan 18 harddisk. Sementara jenis perangkaian harddisk yang dimungkinkan untuk meningkatkan kinerja harddisk adalah RAID 0, RAID 1, RAID 5, serta RAID 6. Namun unit uji yang kami terima hanya menyertakan 2 buah harddisk hotswap sehingga kami hanya dapat menguji kinerja RAID 0 dan RAID 1. Penggunaan jenis RAID lainnya mensyaratkan minimal 3 buah harddisk sejenis dan identik.
Dilihat dari sisi manajemen perangkat lunak, kami menilai penempatan utilitas manajemen RAID pada ROM tersendiri sebagai suatu nilai lebih pada server Proliant DL380 G6. Dengan demikian, pengguna dapat mengelola storage, termasuk memanajemen RAID sesaat setelah proses booting server. Selain tersimpan dalam ROM, manajemen storage dan RAID juga dapat dilakukan dengan menginstal utilitas ACU (Array Configuration Utility) pada sistem operasi.
Jika pengguna memiliki lebih dari 3 harddisk, mereka dapat menginstal sistem operasi dan utilitas manajemen storage pada salah satu harddisk, terpisah dari aneka harddisk lain yang dirangkai dalam RAID menjadi storage. Dengan demikian, bila suatu saat ingin mengubah konfigurasi RAID, sistem operasi dan utilitas manajemen storage tidak ikut terformat.
Server yang diotaki oleh sebuah prosesor Intel Xeon® E5530 Quad Core Processor 2.40 GHz dan chipset Intel 5520 ini dilengkapi dengan memori RAM jenis DDR3 berkapasitas 6 gigabyte, terbagi dalam dua slot. Jika diperlukan, slot memori yang seluruhnya berjumlah 18 buah mampu mendukung ekspansi memori sampai dengan 144 gigabyte. Kala kekuatan komputasi perlu ditingkatkan, satu prosesor lagi dapat ditambahkan pada soket kedua yang tersedia pada server ini.
Elemen yang kami nilai cukup istimewa pada Proliant DL380 G6 adalah disediakannya empat kartu jaringan (ethernet) khusus yang memiliki bandwidth 10 gigabit per detik.
Tentu saja, kesemua spesifikasi tersebut sungguh menggoda kami untuk menjajal unjuk kebolehan server tersebut. Untuk itu, kami mempersiapkan tiga jenis teknik pengujian yang meliputi: uji web server, uji kinerja setiap hardware secara terpisah, serta uji kinerja storage.
Kami memasang Windows Server 2008 sebagai sistem operasi dan memilih yang berformat 64 bit untuk memaksimalkan dukungan 64 bit pada prosesor. Dipasang juga script halaman HTML dan script halaman ASP berisi hitungan matematis kompleks pada direktori C:--inetpub-www.
Pada pengujian pertama, kami memasang perangkat lunak Web Server Stress Tool 2007 pada komputer klien yang akan mensimulasikan request akses terhadap halaman HTML dan ASP sebanyak 5000 kali per detik selama 5 menit. Hasilnya memuaskan, error pada halaman ASP untuk pertamakali terjadi pada request ke-2803, sedangkan error pertama pada halaman HTML terjadi pada request ke-4300.
Kami juga membuka informasi utilisasi prosesor dan menemukan bahwa puncak beban kerja prosesor terjadi pada klien ke 1546. dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa idealnya Proliant DL380 G6 menangani request klien secara bersamaan sebanyak 1546.
Selanjutnya, pengujian kedua menggunakan alat bantu software SiSoft Sandra Lite. Report yang disodorkan oleh software ini menunjukkan kinerja sangat bagus pada prosesor (Processor Arithmetic) yang mengunakan quad core, serta kinerja cukup bagus pada kartu jaringan (network bandwidth) yang mendukung gigabit. Kinerja keping memori RAM juga tak kalah memuaskan, bahkan termasuk terbaik yang pernah kami uji. Detail hasil uji tersebut kami tampilkan dalam bentuk tabel uji SiSoft Sandra Lite.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com